Minggu, 27 September 2015

[Sinopsis] Anohana: The Flower We Saw That Day TV Drama Special ~ Part 2

----------------------------------------------------------------------

Sinopsis Anohana: The Flower We See That Day Part 2


 
Kembali ke Cafe.
Mengingat kenangan menyakitkan itu, Jintan tidak menyangkal, Benar, Menma meninggal karena aku.
Yukiatsu dengan wajah memuakkannya, Dan lagi, kau berani mengungkit hal itu lagi? Tak bisa dipercaya.
Yukiatsu meninggalkan cafe dengan kesal.
Anaru terdiam.
Tsuruko mengumpulkan bukunya dan meninggalkan mereka.
Poppo tidak menghentikannya.
Jintan hampir menangis.

Menma yang menghilang dari rumah Jintan mengunjungi rumahnya sendiri.
Ia masuk melalui jendela yang terbuka, angin berhembus. Ia menyapa ayahnya yang tidak bisa melihatnya, juga adik laki-lakinya satoshi atau Sa-kun yang sedang makan dengan ponsel ditangannya.
Ibu Menma membawakan kare ke altar Menma, Satoshi protes, bisakah kau berhenti bicara padanya setiap kali ibu membuat Kare?
Ibu tidal mendengarkan, ia memandangi foto Menma dan mengatakan kalau Menma selalu lelet, mungkin saja dia tidak menyadari kalau dia sudah meninggal sekarang.
Satoshi makin kesal mendengarnya, Ia menyuruh ibunya berhenti membicakan Menma. Satoshi pun masuk ke kamarnya.
Ayah yang mendengarnya mengingatkan Satoshi jangan bicara seperti itu pada ibu.

Menma menangis melihat bagaimana keluarga nya sekarang. Terutama ibunya.
Air matanya menetes dan mengatakan kalau ia menyadari, kalau dirinya sudah mati.

Yukiatsu di kamarnya memandangi sebuah foto.
Ia memandanginya cukup lama dan kemudian menyimpannya di laci.
Ia teringat sebuah peristiwa 7 tahun lalu, yang hanya dirinya dan Menma yang tahu.

Setelah kejadian di markas, Menma mencari-cari jintan di sekitaran hutan sambil memanggil nama Jintan.
Diam-diam Yukiatsu mengikutinya.
Yukiatsu mengatakan pada Menma untuk tidak memperdulikan Jintan, karena baginya, Menma sama sekali tidak jelek.
Yukiatsu mengambil sesuatu dari kantong celananya, jepitan rambut bergambar bunga.
Yukiatsu memberikan itu pada Menma dan berkata jepitan itu akan cocok untuk Menma. Yukiatsu mengumpulkan keberaniannya untuk mengatakan kalau ia menyukai Menma.
Tapi Menma terlalu sibuk memikirkan Jintan dan mengatakan kalau ia harus mencari Jintan.
Ia meninggalkan Yukiatsu sendirian. Yukiatsu geram dan meremas jepitannya (sepertinya patah).

Jam berdetak. Yukiatsu bangkit dari tempat duduknya dan mengambil sesuatu yang tadi ia beli di butik. Yukiatsu memikirkannya dan mengambilnya.

Tidak seperti di versi Anime dimana Jintan mencari Menma yang menghilang, maka di versi SP ini Menma kembali sendiri ke kamar Jintan bersama hembusan angin.
Menma kemudian mengatakan kalau sepertinya yang bisa melihatnya hanya Jintan seorang. Jintan terkejut, benarkah?
Menma mendekati Jintan dan mengubah topik pembicaraan, ia mengomentari Jintan yang bermain Lickachu.
Jintan mengatakan saat kecil Menma selalu ingin bermain itu, jadi ia membelinya.
Menma tersenyum dan berkata, Arigatou... Jintan.

Jintan perlahan menatap Menma yang ada disampingnya, ia memandangi Menma cukup lama. Menma bingung, kenapa?
Jintan berkata, bukankah kau akan menghilang jika keinginanmu terkabul?
Menma menyentuh tubuhnya, ah, aku masih disini, mungkin karena kita semua harus berkumpul lagi.
Jintan langsung badmood, siapa peduli dengan mereka, aku adalah satu-satunya yang bisa melihatmu, kan?

Menma memaksakan untuk tersenyum. Ia kemudian berbaring di kasur dan berkata ini seperti ia sedang bermain petak umpet saja.
Jintan menghela nafas. Menma mengatakan akan sangat mengejutkan jika tidak ada yang bisa menemukannya.
Menma membalikkan badannya, ia mengatakan Jintan menemukannya dan itu sudah cukup baginya.
Jintan melihat Menma yang bersedih dari sudut matanya. Kemudian ia berkata, Mau bagaimana lagi, aku akan menemukan dan mewujudkan keinginanmu.

Menma tersenyum, ia bangkit dan mengambil game tangan dari Jintan dan mulai memainkannya dengan gembira.

"aku tidak mengharapkan kau memaafkanku atas apa yang aku lakukan saat itu. Karenanya aku........"

Poppo sedang mereunung di markas Super Peace Busters. Ia melihat daftar keinginan Menma dan meletakkannya di dada.
Kemudian ia mendengar suara aneh dari luar, ia terkejut dan bangkit.
Tengah malam begini, siapa yang datang ke markas?
Poppo keluar untuk memeriksa, dikegelapan malam, ia melihat gaun putih dan gadis berambut panjang.
Poppo terkejut, Menma?

Pagi harinya, Jintan dan Menma bersepeda keluar. Menma bertanya, kenapa harus kembang api?
Jintan menjelaskan, apa kau lupa? waktu kecil kau pernah bilang kau ingin menggambar 'infinity symbol'.
Menma tersenyum mendengarnya.

Flashback saat kecil,  mereka bermain kembang api di Markas. Jintan membuat teman-temannya menebak gambar apa yang ia buat dengan kembang api.
Tsuruko bisa menebaknya. 'infinity symbol'
Yang lain ga mengerti. Yukiatsu menjelaskan, itu adalah simbol keabadian.
Menma tertarik, itu akan menjadi simbol mereka, Super Peace Buster akan menjadi teman selamanya.

Semuanya tersenyum memandangi Menma. Menma menatap Jintan dan keduanya saling tersenyum. Poppo kemudian mulai nakal dengan mengejek dan mengejar Jintan.

Kembali ke Menma dan Jintan yang naik sepeda, Menma meminta Jintan menghentikan sepedanya di sebuah kuil.
Menma berlari kecil di halaman dan mengatakan dulu ia ingin sekali melihat festival Ryuusei bersama keluarganya.
Menma menawarkan mereka membuat simbol keabadian dengan kembang api Ryusei saja.
Tapi Jintan ga yakin, Bagaimana caramu menggambar simbol dengan kembang api sebesar itu?
Menma jadi sedih, ia memandangi poster festivalnya.

Hantu juga bisa haus. Menma sedang minum dan kemudian memberikannya pada Jintan, ia lebih tertarik pada kembang api yang baru saja mereka beli.
Menma berdiri dan mulai melompat-lopat senang memilih kembang api mana yang harus ia mainkan lebih dulu.
Sementara itu Jintan ragu-ragu meminum dari botol yang sama dengan Menma.

Saat Jintan masih deg degan untuk meminumnya, tiba-tiba Poppo dan sepeda motornya datang mengagetkannya.
Menma senang sekali bertemu dengan Poppo karena Poppo sudah sangat besar, ia berlari untuk memeluk Poppo tapi WUUUUSSSSSHHHHH, tubuh Poppo menembus tubuh Menma seperti angin.
Poppo yang tergesa-gesa langsung merampas minuman Jintan. Well, ciuman tak langsung direbut Poppo. HAHHAHHAHA.

Menma yang masih terkejut berdiri di tempat yang sama sambil menatap keduanya.
Poppo yang lega setelah minum akhirnya bisa bicara, GAWAT!! Aku melihatnya semalam!
Poppo duduk disamping Jintan dan mengatakan kalau ia juga melihat hantunya Menma.
Jintan terkejut mendengarnya, Menma juga terkejut, tapi ini pertama kalinya aku bertemu Poppo.

Jintan bingung (ADUUUUHHH, ekspresi mukanya kurang kaget nih pemeran Jintan, kok kayaknya biasa aja).
Jintan bertanya pakaian apa yang dikenakan Menma.
Poppo mengatakan sama dengan pakaian yang dikenakan Menma pada musim panas tahun itu. Gaun putih.
Menma mengecek pakaiannya, ah, dia benar.
Jintan mengerutkan keningnya.

Jintan, Poppo dan Menma pergi ke taman. Menma excited dengan taman dan berlari kesana kemari.
Ia naik ke jungkat jungkit, tapi tak bergerak.
Kemudian ia excited lagi melihat Yukiatsu dan Tsuruko.
Menma berlari mendekati mereka, tapi ia lagi-lagi tak bisa dilihat.
Menma terkejut dan tampak sedih.

Yukiatsu menyapa Poppo dan Jintan. Ia mengatakan kalau ia melihat email Poppo. Tsuruko berkomentar ga ada gunanya mengirim email seperti itu.
Isi Email Poppo itu intinya menemukan Menma, ayo berkumpul di markas nanti malam.
Poppo dengan gaya cerianya mengatakan kalau ia melihat Menma semalam. Ia mengajak mereka mencari Menma nanti malam.
Tiba-tiba Yukiatsu berkata, 'Jangan pedulikan aku'. Menma mengatakan itu sendiri.

Yang lain terkejut.
Yukiatsu kemudian berkata, sebenarnya, aku juga bisa melihat hantu Menma.
Tentu saja yang lain terkejut. Tsuruko kesal dan meminta mereka berhenti mengatakan hal yang aneh.
Yukiatsu mendekati Jintan, Menma benar-benar merasa telah dikotori olehmu. Melewati tahun-tahun dengan depresi dan tidak ingin merelakannya. Kau harusnya berhenti terobsesi dengannya, lupakan dia. Dengan begitu semuanya akan berakhir dan damai.

Menma yang mendengarnya menggeleng, tentu saja. Sementara yang lain terdiam.
Jintan juga tidak membalas apapun.
Yukiatsu lalu meninggalkan mereka. Tsuruko mengikutinya.

Telpon rumah keluarga Yadomi berdering.
Tsuruko menelpon dan mengatakan ia punya satu permintaan pada Jintan yang berhubungan dengan Yukiatsu. Mereka akan melakukannya malam ini.
Jintan terkejut.

Menma di rumah Jintan masih excited dengan kembang api. Ia menari kesana kemari tapi kemudian menjatuhkan diri ke tempat tidur dan cemberut, aku penasaran kemana jIntan pergi.
Menma yang kesepian ditinggal Jintan tiba-tiba mendapat ide. Ia menatap keluar dan tersenyum.

Tsuruko datang ke markas rahasia dan membuat Poppo terkejut karena Tsuruko mau ikut mencari Menma bersama mereka.
Tsuruko mengatakan ia ingin memastikannya sendiri.
Jintan diam saja.
Tiba-tiba terdengar teriakan Anaru di luar. Semuanya melihat Anaru ketakutan duduk di tanah.
Mereka membantu Anaru.
Poppo menyadari ketakutan Anaru saat ia melihat bayangan gaun putih di hutan, Poppo yakin itu Menma, ia berlari mengejarnya.

Menma sendiri masih excited dengan kembang api dan membawanya kemana-mana.
Ia berjalan di tengah hutan menuju markas rahasia Super Peace Busters.
Menma masih ke dalam, tidak ada siapa-siapa disana. Aku heran kenapa Menma ga terkejut melihat banyak barang disana, dia kan udah lama ga kesana.
Menma hanya terpaku dengan tulisan Super Peace Busters yang terukir di kayu.
Kemudian ia terkejut mendengar teriakan yang memanggil namanya.

Poppo, Jintan, Anaru dan Tsuruko berlari di hutan mengejar Menma.
Mereka meneriakkan nama Menma.
Bayangan putih kembali terlihat dan yang lain yakin mengikutinya.
Jintan ngos-ngosan, ia cukup kaget karena yang lain ternyata bisa melihat Menma.

Hari sudah gelap, yang lain masih didalam hutan mencari Menma.
Ada bayangan yang bersembunyi di balik pohon.
Tsuruko berkata, dengan tinggi sepetimu, meski kau menekuk kakimu, kau tidak bisa membodohi yang lain, Yukiatsu!
Jintan dan Poppo terkejut, HEH????

Menma palsu terkejut karena ketahuan, ia melarikan diri, tapi kakinya tersandung dan ia berguling ke lereng bukit.
Yang lain mengejarnya.
Perlahan mereka menerangi wajah Menma palsu, dan benar itu Yukiatsu.
Semuanya terkejut, kenapa?

Tsuruko sudah menyangka sejak awal, Hantu Menma yang dilihat Poppo pasti Yukiatsu.
Poppo tentu saja bingung karena Yukiatsu lah yang mengatakan pada mereka untuk melupakan Menma.
Tsuruko mengatakan kalau Yukiatsu berbohong sudah melupakan Menma. Karena yang selama ini terperangkap dalam masa lalu adalah Yukiatsu.
Yang lain tentu saja tak habis pikir karena selama ini Yukiatsu terlihat seperti tenang-tenang saja.

Jintan mendekatinya dan mengulurkan tangannya untuk membantu Yukiatsu, kau baik-baik saja?
Yukiatsu melihatnya dan menarik tangan Jintan, dalam sekejap, JIntan sudah ada dibawah Yukiatsu yang siap untuk mencekiknya.
Poppo ingin melerai mereka tapi Tsuruko meminta Poppo diam saja.

Yukiatsu menangis, ia mencengkeram baju Jintan, Hey, bukankah kau ingin melihat Menma?
Jintan terdiam. Yukiatsu melanjutkan, Aku... sangat ingin bertemu dengannya lagi, bukankah kalian juga ingin bertemu dengannya? makanya aku pikir aku akan memperlihatkannya pada kalian.
Yukiatsu menatap Jintan dengan kesal sambil menangis, tapi... kenapa hanya kau yang bisa melihat Menma?!! Itu tidak adil!
Jintan terdiam, ia menunduk.

Menma ternyata melihat semuanya, ia berdiri tak jauh dari mereka, menggenggam kembang apinya.
Jintan berkata, itu semua... karena dia dendam padaku!!
Yukiatsu memotong pembicaraan dan bertiak, KALAU ITU ALASANNYA, HARUSNYA DIA JUGA MEMPERLIHATKAN DIRI DIHADAPANKU!!
Menma menangis mendengarnya.
Yang lain terdiam.

Yukiatsu melepaskan cengkeramannya, Pada hari itu... Jika aku tidak mengatakan itu padanya...
Flashback kembali saat Yukiatsu memberikan jepitan rambut pada Menma kecil. Setelah Menma menolak, Menma berlari menjauh dan kejadian itu beberapa jam kemudian.
Yukiatsu terus menangis, Saat itu... aku membuat Menma marah... AKU ADALAH ORANG YANG MEMBUNUH MENMA!!!! AKU MEMBUNUHNYA!
Yukiatsu menangis keras dan membungkuk di tanah, ia terus mengatakan kalau ia yang membunuh Menma dan menangis keras.

Menma meneteskan air mata mendengarnya, ia menunduk.
Tsuruko mencoba menenangkan Yukiatsu.
Yukiatsu menyuruh Tsuruko diam dan membiarkannya.
Tiba-tiba lampu senter semuanya mati. Gelap.
Sebuah kembang api melayang di udara. Semuanya terkejut melihatnya.
Kembang api itu membuat simbol keabadian, itu makin membuat semuanya merinding.
Jintan berdiri.
Simbol keabadian digambar dengan cahaya kembang api terlihat.
Poppo, Anaru, Yukiatsu dan Tsuruko yang tidak bisa melihat Menma terkejut melihatnya. Tapi Mereka setengah yakin dalam hati mengatakan kalau itu Menma.

Jintan yang bisa melihat Menma melihat Menma yang memainkan kembang api sambil menangis dan memanggil namanya.
Kembang api padam. Menma berjalan mendekati Jintan dan membisikkan sesuatu.
Jintan menatap Yukiatsu dan berkata, Yukiatsu, Menma mengatakan 'terima kasih untuk jepitannya dan maaf.'
Yukiatsu terkejut. Hal itu memang hanya dia dan Menma yang tahu.
Anaru berkaca-kaca, Apakah Menma benar-benar ada disini?
Poppo berjalan dan mulai bicara, Menma kau dimana? Jangan bersembunyi dan tujukkan dirimu. Perlihatkan juga dirimu padaku, aku mohon Menma! Naa, aku ingin melihat dirimu selamanya.


Yang lain mulai menangis perlahan.
Menma melihat semuanya dan ia kembali menangis.
Jintan menatapnya. Mata Menma yang berkaca-kaca, ia menyadari betapa Menma ingin menunjukkan dirinya juga di hadapan yang lain tapi ia tidak bisa.
Jintan kemudian memutuskan membawa Menma pulang diiringi dengan tangisan Yukiatsu yang memanggil nama Menma.

Keesokan harinya, angin musim panas berhembus. Menma ada di dekat jendela kamar Jintan.
Jintan mengatakan kalau sepertinya kembang api bukanlah keinginan Menma.

"Menma berhenti bermain petak umpet atas keputusannya sendiri. Tapi sebenarnya, Menma sama sekali tidak bersembunyi. Itu semua seolah kami tidak ingin menemukannya. Dan kami semua menyadari hal itu. Mungkin karena itulah, kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan."

Tsuruko di ruang seni, ia hampir menyelesaikan lukisan masa kecil yang ia buat. Indah.
Tapi kemudian Tsuruko menghapus gambar mereka berlima dan hanya menyisakan Menma disana.

Yukiatsu menatap jepit rambut yang dulu ia berikan pada Menma kecil, ia masih menyimpannya.
TApi kemudian ia terlihat frustasi dan menyembunyikannya lagi dalam laci mejanya.

Anaru di tempat kerja paruh waktunya di toko game.
Ia juga memikirkan Menma.

Sementara Poppo meletakkan bunga dalam botol di jurang dimana Menma terjatuh dulu.

"Tapi... tetap saja dia ada disini, denganku... Jadi..."
Menma tidur di kamar Jintan. Jintan di dapur memasak ramen asin dengan telur.

Karena baunya, Menma terbangun dan penciumannya makin kuat mencari-cari sumber bau enak itu.
Ia excited menemukan ramen asin dengan telur yang diaduk di atas meja.
Sayangnya Jintan tak ada dirumah. Menma agak kecewa, kemudian matanya melihat foto Super Peace Busters.

Jintan keluar membawa daftar keinginan Menma yang ditulis Poppo. Ia kerumah Menma.
Di luar ia bertemu dengan adik Menma, Satoshi.
Mereka masuk ke dalam rumah dan melihat ibu Menma melihat-lihat album foto masa kecil Menma.

Begitu melihat wajah Jintan, senyum ibu langsung menghilang, tapi kemudian ia mencoba bersikap biasa.
Satoshi mengatakan Jintan datang untuk mengambil diari persahabatan milik Menma.
Jintan kemudian melihat foto di altar Menma. Foto yang diambil saat matsuri.
(lebih imut foto versi anime, HAHHAHAHA, btw beda dari versi anime, kalau di Anime Jintan ke rumah Menma bareng Poppo dan Anaru).

Ibu membawa Jintan ke kamar Menma. Kamarnya sudah dirapikan. Ibu mengatakan ayah Menma memintanya melupakan kematian Menma, jadi mereka merapikan kamarnya.
Ibu membuka sebuah kardus barang peninggalan Menma. Hanya satu kardus.
Jintan mencari diary yang ia inginkan, ia menemukannya.

Ibu berdiri di jendela dan berkata, Bagi kalian ternyata sangat mudah ya? Apakah kau masih akrab dengan yang lainnya?
Jintan terdiam. Ibu berkata lagi, Kau tahu kan, kalian yang bermain bersama pada hari itu.
Jintan menunduk merasa tidak enak. Ibu mendekati Jintan dengan tatapan marah, Sepertinya hanya Meiko yang ditinggalkan.

Jintan meletakkan diari-nya dan mencoba menjelaskan.
Ibu hampir menangis, kenapa hanya putriku? Saat kalian sudah tumbuh sebesar ini...
Jintan makin merasa ga enak, ia menunduk dan meminta maaf, ia meninggalkan kamar Menma.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Translate

Ads Here

NOTE:

DILARANG RE-UPLOAD / COPY PASTE TULISAN DI BLOG INI!

JIKA INGIN SHARE, CUKUP LINK KE POSTINGANNYA SAJA, BUKAN ISINYA!


[Trivia] Japanese Movie Recommendations List

Karena ada banyak yang menanyakan rekomendasi untuk J-Movie, jadi aku memutuskan untuk membuat list rekomendasi Japanese Movi...

Popular Posts This Month

Actor / Actress

Airi Matsui Ando Sakura Anna Ishii Aoi Miyazaki Aoi Morikawa Aoi Wakana Aoi Yu Aom Sushar Araki Yuko Ayase Haruka Bebe Tanchanok Chen Duling Chiba Yudai Chinen Yuri Choi Ara Dai Lu Wa Daiki Shigeoka Darren Wang Dori Sakurada Eikura Nana Eita Elaiza Ikeda Fujiki Naohito Fuka Koshiba Fukagawa Mai Fukatsu Eri Fukuchi Momoko Fukushi Sota Fuma Kikuchi Fumi Nikaido Furuhata Seika Gao Zhi Ting Go Kyung Pyo Gong Yoo Gou Ayano Hamano Kenta Han Seung Yeon Han Yeri Hana Sugisaki Haru Kuroki Haruka Fukuhara Haruma Miura Haruna Kawaguchi Hasegawa Hiroki Hashimoto Ai Hashimoto Kanna Hayami Akari Hayato Isomura Higa Manami Hikari Mitsushima Hirano Sho Hiroki Narimiya Hirose Alice Hirose Suzu Honoka Yahagi Horii Arata Hou Ming Hao Hu Yi Tian Hwang Jung Eum Hyeri Igawa Haruka Imada Mio Inoue Mao Ishihara Satomi Jang Se Hyun Ji Soo Ji Woo Joo Won Jun Shison Jung So Min Kaku Kento Kamiki Ryunosuke Kamishiraishi Moka Kamishiraishi Mone Kaname Jun Kanichiro Kanjiya Shihori Kasumi Arimura kawakami juria Kei Tanaka Kengo Kora Kentaro Kento Hayashi Kento Nagayama Kim Go Eun Kim Ji Won Kim Min Suk Kim So Hyun Kim Soo Hyun Kim Tae Ri Kim Woo Bin Kim Yoo Bin Kim Yoo Jung Kim Yoo Mi Kinami Haruka Kiritani Kenta Kitamura Takumi Kiyohara Kaya Kiyohara Sho Komatsu Nana Koseki Yuta Kou Shibasaki Kubota Sayu Kudo Asuka L Lee Bo Young Lee Chung Ah Lee Dong Hwi Lee Dong Wook Lee Gi Kwang Lee Jong Suk Lee Joon Lee Soo Hyuk Lee Yoo Jin Li Lan Di Lily Franky Mackenyu Mahiro Takasugi Maika Yamamoto Maki Horikita Makita Aju Mamiya Shotaro Marie Itoyo Masahiro Higashide Masaki Okada Masaki Suda Masataka Kubota Matsumoto Jun Matsushima Nanako Mayu Matsuoka Mei Nagano Mikako Tabe Mike D angelo Min Do Hee Minami Hamabe Minami Sara Mio Yuki Mirai Moriyama Mirai Shida mirai suzuki Mitsuki Takahata Mitsushima Shinnosuke Miwa Miyazawa Hio Miyu Yoshimoto Mizuki Yamamoto Moe Arai Mone Kamishiraishi Mugi Kadowaki Nadine Lustre Nagasawa Masami Nagase Ren Nakajima Kento Nakamura Tomoya Nao Nao Matsushita Nijiro Murakami Nounen Rena Okada Kenshi Osamu Mukai Otani Ryohei Park Bo Gum Park Eun Bin Park Hae Jin Park Seo Joon Park Shin Hye Pattie Ungsumalynn Phan Pagniez Reina Visa Rena Matsui Riho Yoshioka Rina Kawaei Ryo Ryusei Ryo Yoshizawa Ryoma Takeuchi Ryota Katayose Ryu Hwa Young Ryu Jun Yeol Sagara Itsuki Sairi Itoh Saito Takumi Sakaguchi Kentaro Sakuma Yui Sakurako Ohara Sato Kanta Satoshi Tsumabuki Seino Nana Seo Hyun Jin Seto Koji Shen Yue Shim Eun Kyung Shimon Okura Shin Hyun Soo Shirota Yuu Shohei Miura Shono Hayama Shuhei Nomura Shunya Shiraishi sometani shota Son Seung Won Song Ha Yoon Suga Kenta Sun Woong Suzuki Ryohei Suzy Taiga Taishi Nakagawa Takahashi Issei Takanori Iwata Takayuki Yamada Takeru Sato Takuya Kusakawa Tamaki Hiroshi Tao Phiangphor Tasuku Emoto Tomita Miu Tomoshita Yamashita Tori Matsuzaka Toyokawa Etsushi Tsubasa Honda Tsuchiya Tao Uchida Rio Ueno Juri Wan Peng Yamazaki Kento Yamoto Yuma Yo Oizumi Yoo In Na Yoo Seung Ho Yook Sung Jae Yoon Park Yoon So Hee Yoshine Kyoko Yosuke Sugino Yu Aoi yua shinkawa Yui Aragaki Yuina Kuroshima Yuki Furukawa Yuki Izumisawa Yuki Yamada Yukino Kishii Yuko Oshima Yuna Taira Yuriko Yoshitaka Yuta Hiraoka Yuya Matsushita Yuya Yagira Zhang Yao

Drama / Movie

3A 99.9 A Love So Beautiful A Story of Yonosuke Age of Youth 2 Always Sunset on Third Street amachan Anikoma Anohana Anone Ao Haru Ride Arbitratily Fond Asa ga Kita Ashi Girl At Cafe 6 Beppin-San Biscuit Teacher and Star Candy Bittersweet Boku Dake ga Inai Machi Boku no Ita Jikan Boukyaku no Sachiko Bubblegum Cafe Waiting Love Carnation Chia Dan Chihayafuru Chimudondon Chugakusei Nikki Churasan Come Come Everybody Crybaby Pierrot's Wedding Crying Out Love in the Center of the World Daily Lives of High School Boys Dating DNA Departures Eulachacha Waikiki Evergreen Love Father is Strange Fight Fleet of Time Forever Young Frankenstein no Koi From Five to Nine Gakko no Kaidan Gegege no Nyobo Gochisousan God Gift Good Morning Call Good Morning Call 2 Goon Ju Hana and Alice Hana Nochi Hare Hanako to Anne Hanbun Aoi Haruchika Hirunaka no Ryuusei Hirune Hime Hiyokko Honey and Clover Hot Road Hyouka I Love You in Tokyo I Want to Eat Your Pancreas If We Were A Season Itakiss LIT Itakiss LIT S2 Itakiss Movie Kahogo no Kahoko Kakegurui Kaze no Haruka Keiji Yugami Kidnap Tour Kiki Delivery Service Kimi no Na Wa Kingyo Club Kiss Me Thailand Koe no Katachi Koinaka Kuragehime Linda Linda Linda Little Forest Love Letter Lucky Romance Ma Boy Maiagare Man From The Stars Manpuku March Comes in Like a Lion Mare Massan May Who? Meteor Garden 2018 Moriyamachu Driving School My Huckleberry Friends My Husband Can Not Work My Little Sweet Pea My Old Classmate Nagi no Asukara Narratage Natsuzora Nodame Cantabile Oboreru Knife Ochoyan Ohisama Okaeri Mone Omotesando On The Wings of Love One Million Yen Girl One Week Friends Operation Love Orange Orange Days Ore Monogatari Our Little Sister Our Times Peach Girl Pinocchio Princess Hours Thailand Rage Rainbow Song ReLIFE Reply 1988 Romance Full of Life Sannin No Papa she was pretty Shigatsu wa Kimi no Uso Sing Salmon Sing Solanin Sound of Your Heart Splish Splash Love Ssam My Way Strobe Edge Sukina Hito ga Iru Koto Teiichi no Kuni Tenno no Ryoriban The 100th Love The Anthem of the Heart The Best Hit The Great Passage The Left Ear The Woodsman and The Rain The World of Us Today's Kira-kun Todome no Kiss Toki wo Kakeru Shojo Tokyo Tarareba Girls Tomorrow Cantabile Tonari no Kaibutsu-kun Toto Nee Chan Twenty Years Old Twilight Saya in Sasara Uchiage Hanabi Under the Hawthorn Tree Unnatural Wakamonotachi Warotenka We All Cry Differently What A Wonderful Family When We Were Young While You Were Sleeping Wise Prison Life Wood Job Yellow Elephant Yesterday Once More Your Lie in April Youth Over Flowers

Blog Archive

Advertise here

Recent Comments

Random Posts